Agama bukanlah hal yang baik untuk
diperdebatkan, apalagi jika para pelaku perdebatan itu adalah kaum yang berbeda
dalam meyakini sebuah agama. Agama adalah sebuah lembaga, yang sangat kuat
pengaruhnya dalam kehidupan seorang manusia, sehingga tak sedikit orang rela
mati, berkorban demi sebuah agama.
Itulah sebabnya, akan jauh lebih baik jika
agama ditempatkan pada tempat yang sangat luhur, dan dijaga dari setiap peluang
yang memungkinkan akan terjadi sebuah perdebatan tentangnya.
Besarnya dampak yang diakibatkan sebuah
pernyataan Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok yang berkaitan dengan agama,
ketika dia sebagai Gubernur DKI Jakarta, berbicara di hadapan warga di
Kepulauan Seribu (2016), dengan menyelipkan salah satu ayat dari sebuah Kitab
Suci, yang kemudian menimbulkan kemarahan yang begitu besar.
Sebaiknya peristiwa itu menjadi pengalaman
yang berharga bagi siapapun, untuk tidak mencampur adukkan setiap peristiwa
dengan atribut keagamaan. Sekalipun Ahok bertujuan baik, dengan harapan
pengetahuan politik warga tumbuh semakin baik, tetapi tetap saja pernyataan itu
telah mengusik perasaan jutaan masyarakat yang memeluk agama yang bersangkutan.
Sudah seharusnya agama tidak dijadikan bahan
untuk perdebatan. Sekiranyapun agama akhirnya harus dipersoalkan, cukuplah
menjadi persoalan internal (orang dalam) saja. Sangat tidak baik, kalau insan
atau kelompok eksternal (orang luar) berusaha untuk ikut serta mencampuri
persoalan itu, sebab hanya orang dalamlah, yang mengetahui secara persis
persoalan yang terjadi di dalam komunitas mereka.
SALAM GEMILANG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar